Posts

Kualifikasi Menjadi Auditor

Secara umum, syarat atau kualifikasi menjadi auditor adalah: Memiliki sertifikasi sebagai auditor, Memiliki sikap independen, Memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Auditing atau kegiatan audit bertujuan untuk menilai dapat dipercaya atau tidaknya laporan pertanggungjawaban manajemen. Penilaian dilakukan oleh seorang ahli atau auditor yang cermat dan kompeten secara objektif. Selain kualifikasi umum, Auditor juga harus memiliki skill-skill atau kemampuan lain, diantaranya: Komunikasi Menurut Forbes, auditor membutuhkan skill ini karena mereka harus mampu mengkomunikasikan pemikiran, ide, dan saran. Auditor juga harus dapat mempresentasikan, mewawancarai, dan bernegosiasi dengan para client bahkan eksekutif. Berpikir kritis Forbes juga mengatakan bahwa auditor membutuhkan skill ini untuk keperluan analisis serta evaluasi informasi dan fakta. Kepemimpinan dan bekerja sama dalam tim Cultural Agility Skill ini memungkinkan auditor dari berbagai latar belakang un

Lembaga-Lembaga Audit Sistem Informasi di Indonesia

Image
IASII Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia (IASII) didirikan pada 20 Mei 2014. Lembaga ini dibentuk oleh beberapa praktisi dari berbagai universitas dan organisasi lainnya dibidang sistem informasi. Lembaga ini memiliki tujuan yaitu untuk menghindari penyimpangan dalam penggunaan sistem informasi yang semakin pesat di Indonesia. IASII bekerja sama dengan beberapa lembaga lain seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Information System Audit and Control Association-Chapter Indonesia (ISACA), Institute of Internal Auditor, Forum Komunikasi Satuan Pengawas Intern. BPK RI Didirikan tahun 1946 yang bertugas untuk melakukan audit yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dan tanggung jawab yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lain seperti Bank Indonesia, BUMN, BUMD, Dewan Pelayanan Publik, dan lembaga lain yang mengelola keuangan negara. BPK RI menyerahkan hasil audit kepada DPR, DPD, dan DPRD sesua dengan kewnangan masing-masing. Informat

Standar dan Panduan Audit Sistem Informasi

Image
1.    ISACA ISACA merupakan singkatan dari Information Systems Audit and Control Association yang pertama kali didirikan pada 1967 di Amerika Serikat. Namun, sejak 2008 singkatan tersebut tidak lagi dipakai, ISACA pun secara langsung dikenal sebagai nama sebuah organisasi. ISACA umumnya dijadikan acuan utama dalam hal krusial seputar audit, keamanan, kontrol, jaminan, dan pengendalian teknologi informasi/sistem informasi karena mereka mengeluarkan sertifikasi legitmasi kemampuan. Jenis sertifikasi yang ditawarkan oleh ISCA, yaitu:   ·          CISA – Certified Information Systems Auditor ·          CRISC – Certified in Risk and Information Systems Control ·          CISM – Certified Information Security Manager ·          CGEIT – Certified in the Governance of Enterprise IT ·          CSX-P – Cybersecurity Practitioner Certification ·          CDPSE – Certified Data Privacy Solutions Engineer   ·          ITCA – Information Technology Certified Associate ·          CE

Jenis-jenis Audit Teknologi Sistem Informasi

1.      Audit Internal Menurut Hiro Tiguman, audit internal ialah fungsi penilaian secara independent di dalam organisasi untuk mengetes dan melakukan evaluasi terhadap kegiatan/program yang dijalankan dan memiliki tujuan membantu anggota organisasi supaya biasa melaksanakan analisis dan memberikan kegiatan internal audit mencakup pengawasan yang sangat efektif dengan pembayaran yang normal. Fungsi Audit internal menurut Swayer (2005):  ·          Melakukan pengawasan kepada semua aktivitas yang sulit diatasi oleh pimpinan puncak  ·          Melakukan identifikasi dan meminimalisasi resiko ·          Mendukung dan membantu manajemen terhadap bidang teknis  ·          Melakukan pelaporan validasi kepada manajer  ·          Membantu proses  decision making   ·          Melakukan Analisa masa depan ·          membantu manajer dalam pengelolaan perusahaan.  2.      Audit Sistem Informasi Menurut Ron Weber (1999,10), audit sistem informasi adalah suatu upaya menghimpun dan menilai berbagai

Data Storytelling

Image
Data storytelling merupakan hasil narasi yang menempatkan data sebagi kinteks utama dalam menunjukkan wawasan, tantangan, hingga solusi bagi permasalahan tertentu. Data storytelling biasanya disesuaikan dengan audiensi tertentu, dengan narasi yang menarik. Data storytelling menggabungkan 3 bagian keahlian utama, yaitu: data science yang merupakan bidang ilmu inter-disiplin, yang mengekstrak pengetahuan dan wawasan dari data, menjadi mudah diperoleh. Visualisasi yang dapat mengubah data menjadi grafik, pai chart, diagram, maupun garis sehingga kita lebih mudah memahami data tersebut. Narasi yang menggunakan bahasa dalam format yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing dan menjadi sarana utama untuk menyampaikan wawasan dengan visualisasi data dan menjadi poin bukti yang penting Kombinasi dari data, visual, dan narasi – data storytelling – akan memungkinkan bisnis menemukan wawasan yang lebih dari sebelumnya, karena komunikasi sama pentingnya dengan mengungkapkan insights key. Ad

Business Intelligence Tools

Image
Business Intelligence tools (BI tools) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengumpulkan, mengatur, memvisualisasikan, dan menganalisis data yang terakumulasi melalui operasi bisnis untuk menyoroti tren dan pola untuk memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data yang dapat ditindaklanjuti. BI tools mengumpulkan aset bisnis di satu tempat untuk menyediakan satu sumber kebenaran untuk pelaporan dan analisis. Jika digunakan dengan efektif, BI tools akan menyederhanakan dan meningkatkan produktivitas untuk meningkatkan kompetitif perusahaan. Berikut adalah contoh software BI tools yang sering digunakan: Tableau Tableau adalah software visualisasi data dan solusi analitis yang membantu perusahaan membuat keputusan bisnis dengan memadukan informasi dari berbagai sumber dengan fitur analisis data real-time sehingga memungkinkan eksplorasi data dengan cara intuitif seperti drag-and-drop filtering dan natural language queries. Tableau juga memiliki dasbor yang interaktif, daya tangga

Perbedaan Metode-Metode Perancangan Sistem Informasi

Kelebihan dan kekurangan metode perancangan sistem informasi 1.   Metode System Development Life Cycle (SLDC) Kelebihan a.   Mudah diaplikasikan. b.   Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan. Kekurangan a.   Jarang sekali proyek riil mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan model karena model ini bisa melakukan itersi tidak langsung. b.   Pelanggan sulit untuk menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga sulit untuk mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal proyek. c.   Pelanggan harus bersikap sabar karena harus menunggu sampai akhir proyek dilalui. Sebuah kesalahan jika tidak diketahui dari awal akan menjadi masalah besar karena harus mengulang dari awal. d.   Pengembang sering melakukan penundaan yang tidak perlu karena anggota tim proyek harus menunggu tim lain untuk melengkapi tugas karena memiliki ketergantungan hal ini menyebabkan penggunaan waktu tidak efisien. 2.    Model WATERFALL Kelebihan a.   Kualitas dari sistem